Akhirnya jadi juga Tahun baruan di Gn.Sorik Marapi (2145 mdpl)

Setelah kemarin cemas setelah mendapat kabar ditutupnya pendakian ke Puncak Sorik Marapi karena meningkatnya status menjadi waspada. Sekarang dapat di pastikan pendakian akan dilaksanakan pada tanggal 30 Des 2011 – 1 Jan 2012.
Kepastian ini diperkuat oleh kepala desa Sibanggor Julu yang di hubungi via HP. Beliu mengizinkan kami naik ke Puncak.
Tak terbayangkan alangkah senangnya mendengar kabar itu, yang membuat aku dan sahabatku tak jadi memendam rasa kecewa.
Dalam pendakian ini sudah 30 orang yang menyatakan bersedia ikut. Tentunya setelah mereka lolos seleksi dari kami selaku pihak penyelanggara. Berangkat tepat tanggal 30 Desember.
Kendala utama yang di khawatirkan adalah mayoritas dari peserta adalah pemula. Perjalanan menjadi lambat itu sudah pasti. Kendala inilah yang akan kami atasi sebagai Ranger.

Aron Ralston, Kisah Pendaki Gunungyang Mengamputasi TangannyaSendiri

Aron Ralston, seperti biasa melakukan
pendakian rutinnya di hari Sabtu
seorang diri. Ia berencana untuk
menghabiskan hari dengan
mengendarai sepeda gunung dan
mendaki batu-batu merah dan pasir di luar Taman Nasional Canyonlands di
Utah tenggara. Ralston berasal dari
Aspen, Colorado, adalah sarjana
teknik dan musik yang pernah
bekerja selama lima tahun di Intel.
Ralston sendiri telah mendaki tempat itu berkali-kali dan kali ini dia
melakukannya sebagai pemanasan
untuk sebuah pendakian gunung
tertinggi di Amerika Utara.
Mengenakan T-shirt dan celana
pendek dan membawa ransel ia berencana untuk melakukan
‘Canyoneering’ jauh ke ngarai
Bluejohn Canyon. Ranselnya berisi
dua burrito (makanan khas Meksiko),
satu liter air, alat multi fungsi tapi
imitasi bermerek Leatherman, alat P3K, kamera video, kamera digital dan
peralatan panjat tebing. Dia tidak
membawa jaket. Canyoneering adalah
melakukan perjalanan ke ngarai
dengan menggunakan berbagai skill :
berjalan, mendaki, memanjat tebing dengan menggunakan berbagai
peralatan. Canyoneering yang
dilakukan Ralston adalah melewati
lembah yang bercelah sempit.
Ralston berada 150 meter di atas
puncak dinding vertikal Bluejohn Canyon. Dia melakukan manuvernya
untuk mencapai bagian atas sebuah
batu besar yang terselip di antara
dinding ngarai sempit. Dia mulai
memanjat permukaan batu dan
rasanya sangat stabil ketika ia berdiri di atas. Ketika ia mulai turun di sisi
yang berlawanan, batu seberat 800-
pound (kurang lebih dua setengah
ton) itu tiba-tiba bergeser, menjepit
lengan kanannya – ia terjebak.
Saat terjebak dengan tangan yang terhimpit batu, dia memiliki beberapa
pilihan :antara menunggu seseorang
yang muncul untuk
menyelamatkannya, membebaskan
dirinya sendiri, atau kalau semua cara
gagal dia akan memutuskan lengannya. Kematian adalah
kemungkinan yang terakhir tapi
Ralston tidak ingin
mempertimbangkannya.
Ralston mencoba tali, jangkar dan alat
yang ada untuk memindahkan batu, hasilnya batunya tidak bergerak
sedikitpun. Berjam-jam jam dia
berjuang untuk membebaskan dirinya
dari batu tanpa hasil yang posisitf. Di
malam hari temperaturnya turun,
Ralston masih bekerja untuk membebaskan dirinya sendiri. Minggu
dan Senin berlalu, tapi ia masih
terjebak. Sinar matahari sampai di
lantai ngarai sempit hanya untuk
waktu yang sangat singkat waktu
setiap hari. Dia kehabisan makanan dan air pada hari Selasa.
Pada hari Rabu, Ralston mulai
menghirup air seni yang telah ia
simpan di hari sebelumnya. Dia
mengeluarkan video kamera dan
merekam pesan terakhir berisi selamat tinggal kepada orang tuanya. Dia lalu
mengukir namanya, tanggal lahir, dan
apa yang dia yakin adalah hari
terakhirnya di bumi ke dinding ngarai.
Di atasnya dia mengukir RIP.
Pada Kamis pagi, Ralston melihat suatu visi (penampakan?) yaitu seorang
anak 3 tahun berlari lalu dibawa oleh
seorang pria yang hanya memiliki
sebuah lengan. Dia mengerti visi itu
bahwa anak itu akan menjadi anak di
masa depannya dan dia memutuskan untuk melakukan tindakan yang
segera agar hidupnya bisa bertahan.
Jika ia tidak menyelamatkan dirinya
sekarang, dia tidak akan memiliki
kekuatan fisik yang tersisa untuk
melakukannya nanti. Akhirnya dia mengambil keputusan yang dramatis :
memotong tangannya sendiri! Ralston siap untuk mengamputasi
lengan kanan di bawah siku dengan
menggunakan pisau multi fungsinya.
Menyadari bahwa pisau itu tidak
cukup tajam untuk memotong tulang
lengan ia menekan tangannya melawan batu dan mematahkan
tulangnya sehingga dia akan bisa
memotong tangannya melalui
jaringan. Pertama ia mematahkan
tulang radius, yang menghubungkan
siku dengan jempol. Dalam beberapa menit ia memecahkan ulna, tulang di
bagian luar lengan bawah.
Selanjutnya ia menerapkan tourniquet
yaitu membebat atau mengikat erat
lengannya. Dia menggunakan pisau
untuk mengamputasi lengan kanan di bawah siku. Seluruh prosedur
dibutuhkan kurang lebih satu jam.
Ralston memberikan pertolongan
pertama untuk dirinya sendiri dari kit
kecil di ransel. Ia menancapkan
jangkar dengan tali di tempat itu. Ia kemudian mendaki 5 mil ke hilir
Horseshoe Canyon yang berdekatan,
di mana ia bertemu dengan keluarga
wisatawan dari Belanda yang sedang
berlibur.
Pasangan Belanda Eric dan Monique Meijer dan putra mereka, Andy, mulai
keluar dari ngarai ketika mendengar
suara di belakang “Tolong, saya
butuh bantuan”. Pasangan itu segera
menyadari bahwa dia pasti seorang
pendaki yang hilang seperti keterangan dari petugas sehari
sebelumnya..
Ralston berjalan cepat menuju
pasangan ini dengan lengannya yang
digantung di sling buatan sendiri dan
ia berbicara dengan jelas: “Halo, nama saya Aron, saya jatuh dari tebing pada
hari Sabtu dan saya terjebak di bawah
batu besar. Saya memotong tangan
saya empat. jam yang lalu dan saya
memerlukan pertolongan medis. Saya
butuh helikopter “. Istri dan anak Eric mencoba untuk
keluar lebih dulu dari ngarai secepat
mungkin untuk mendapatkan
bantuan. Eric bersama dengan Aron
untukn memberikan dia makanan, air
dan dukungan mental. Meskipun kehilangan darah, Ralston tetap
mampu berjalan tapi pasir di dalam
sepatunya mulai mengganggu dia. Dia
berhenti sejenak di tempat yang teduh
untuk menghilangkkan pasir dalam
sepatunya lalu melanjutkan perjalannnya lagi.
Tiba-tiba awak pesawat melihat dua
orang di Horseshoe Canyon melambai.
Ini adalah istrinya Eric dan anaknya
dan mereka memberikan sinyal ke
arah helikopter dan menunjuk ke arah korban. Awak pesawat
merespon dengan cepat dan
mendarat di tempat yang luas di
lembah dekat Ralston. Kru pesawat
terkejut saat melihat – lapisan darah
kering dan segar tubuhnya – dan lengan yang hilang.
Ralston menyandarkan kepalanya
kembali helikopter dan menghirup air.
Vetere mengajaknya ngobrol,
sehingga dia tidak akan kehilangan
kesadaran. Dua belas menit kemudian, helikopter tiba di Allen Memorial
Hospital di Moab, Utah. Ralston masuk
ke ruang gawat darurat tanpa
bantuan, kemudian menunjuk pada
peta di mana dia telah terjebak.
Para penyelamat heran Ralston tetap hidup. Sebuah helikopter
kemungkinan besar tidak akan
menemukannya karena posisinya di
celah lembah yang dalam dan sempit.
Aron Ralston memiliki semangat luar
biasa untuk hidup, dia tidak pernah menyerah dan akhirnya dia selamat.
Kisah Ralston sendiri sudah diangkat
ke layar lebar dengan judul “127
Hours” dengan pemerannya James
Franco.

Rencana pendakian Gn. SorikMarapi yang pupus disaat-saatakhir

Belum rezeki mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi kami. Perencanaan matang untuk mendaki gunung ini pada akhir tahun sedikit pupus. Bahkan surat-surat perizinan pun sudah selesai di urus. Tiba-tiba saja mendapat kabar dari media online dan sms yang masuk mengatakan Gunung Sorik Marapi ditutup untuk pendakian karena meningkatnya aktivitas gunung ini. Warga di radius 1,5 Km dilarang memasuki perimeter itu.
Tapi harus kita yakini, dibalik ini semua pasti ada hiqmahnya. Bisa saja gunung ini mengingatkan kita betapa besarnya kekuatan alam dibanding manusia perkasa sekalipun. Alam tidak dapat di duga, itu sebabnya kita harus tetap waspada dan berhati-hati saat berada di tengahnya.

Satu hal yang membuat kami dapat memaklumi hal ini adalah ini adalah kehendak alam. Cinta pada alam berarti tidak boleh melawan kehendak alam. Ikuti saja alur perjalanannya.

Ditengah situasi yang serba tidak menentu ini ada beberapa teman yang mengusulkan agas di bentuk relawan tanggap bencana untuk mengantisipasi bila gunung ini benar-benar meletus. Malah info yang kami dapatkan dari teman, pihak penjaga pos pemantau gunung api mengajak kami untuk turut serta memasang alat sesismograf di gunung ini. Tapi sampai sekarang belum ada kontak dari pihak mereka.

Yang bisa kita lakukan sekarang hanya berdoa dan berharap agar gunung ini segera tidur kembali ke peraduannya sebelum tanggal 30 Desember 2011. Agar rencana semula dapat berjalan lancar. Agar rencana menikmati kopi panas di puncak nan dingin tidak pupus. Agar rencana untuk membacakan puisi di puncak tidak pupus. Agar agenda menikmati sunrise dan sunset di puncak tidak pupus dan agar semua angan dan cita-cita kami saat tiba di puncak tidak pupus.

Galeri foto PAPA TEAM

Galeri foto aneka macam kegiatan PAPA TEAM

Rencana pendakian Gn.Sorik Marapi 2145 Mdpl

Sekilas tentang Gunung Sorik Marapi

Gunung Sorik Marapi terletak pada ketinggian 2.142 m di atas permukaan laut.Sorik Marapi adalah sebuah gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Batang Gadis, secara administratif berada di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Hutan di sekeliling gunung ini masih dalam kondisi yang baik dan penuh dengan berbagai keanekaragaman hayati dan menjadi asset terbesar untuk pengembangan Taman Nasional batang Gadis. Kegiatan trekking akhir-akhir ini sudah mulai sering dilakukan untuk penelitian kekayaan alam Mandailing Natal. Ada beberapa trek menuju puncak Sorik Marapi ini. Untuk mencapai ke puncak Sorik Marapi ini dibutuhkan waktu rata-rata 3 jam.

Rencana pendakian

Persatuan Anak Penjelajah Alam berencana akan melakukan pendakian ke gunung ini untuk mengisi acara tutup tahun sekaligus merayakan hari jadi Persatuan Anak Penjelajah Alam yang ke 4.

Pendakian akan dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2011 berangkat dari Padangsidimpuan menuju panyabungan menggunakan bus 1,5-2 jam. Kenudian dilanjutkan dengan angkutan desa menuju Desa Sibanggor. Sibanggor adalah Desa terakhir tepat di kaki gunung. Di Desa inilah kami akan melapor ke kepala desa dan minta izin di pos jagawana.

Pendakian ini di buka untuk umum, bagi rekan-rekan yang ingin ikut serta silahkan hubungi:
Facebook: Decky Chan
HP: 083190340345
Email: chan.decky@ymail.com

Mohon dukungan dan doanya agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.
Salam.

Tips Pengepakan Dalam Carrier

Menata barang dalam sebuah carrier merupakan suatu seni tersendiri pada setiap melakukan pendakian gunung.Pada saat packing secara tidak langsung melatih seorang pendaki untuk teratur dan rapi karena untuk menata barang dalam tas/carrier agar cukup, pas, mudah diambil dan mengetahui letak barang tersebut serta nyaman untuk dipakai.Selain itu dari sudut pandang pendaki lain keteraturan dalam packing merupakan suatu kondisi yang dapat membuat orang itu senang melihatnya.Berikut ini cara pengepakan barang dalam carrier namun perlu improvisasi karena tidak semua barang disebutkan disini.

  1. Carrier yang digunakan (sebaiknya) adalah jenis frame dengan bukaan tali atas (seperti guling) ukuran 60 liter keatas, dan tutup atas memiliki kantong.
  2. Semua barang dikelompokkan, dibungkus dengan plastik/kresek. Selain itu plastik berfungsi sebagai anti basah (water proof) ketika hujan atau air dalam tas bocor. Pakaian, makanan pokok, makanan kecil, dan sebagainya dibungkus rapi. Tempat makanan/wadah yang memiliki ruang di isi dengan makanan atau bahan bakar. Barang eletronik dan pecah belah, dilapisi kain atau disisipkan dalam pakaian
  3. Matras dilipat dua dan digulung lalu dimasukan dalam carrier dan mekarkan gulungan matras sehingga menjadi dinding di dalam tas.
  4. Lalu masukkan barang satu persatu, adapun menyusun barang sebagai berikut Barang besar dan ringan paling bawah seperti sleeping bags dan tenda/flying sheet,Diatasnya barang berat seperti tempat air, logistik (makanan, kompor, tabung gas, bahan bakar, dan sebagainya), Diatas barang tersebut pakaian dan makanan ringan,Paling atas ponco atau raincoat atau jaket (jaket dapat ditaruh bersama SB di bawah, jika ada ponco atau raincoat) dan Pada kantong kepala masukkan barang kecil seperti topi, slayer, binokuler, alat tulis, sarung tangan, makanan kecil, plastik/kresek, tissu, dan survival kit.
  5. Barang yang berukuran panjang seperti parang disisipkan berdiri dan dibungkus jika tidak memiliki sarung, barang kecil seperti lilin, baterai cadangan,tissu, gelas dan sebagainya disisipkan juga di bagian tepi (menempel matras).
  6. Tutup rapat tempat air minum dan bahan bakar cair dan dibungkus kresek, sebaiknya botol dalam keadaan penuh, jika memiliki udara dapat mengakibatkan tekanan dalam botol berubah-ubah dan akhir botol penyok dan bocor. Air umumnya lebih berat dibanding barang lain letakkan pada sisi punggung
  7. Usahakan semua barang dalam kondisi rapat (high tide), tidak ada ruang kosong terutama bagian tepi, isi sela-sela barang dengan barang kecil seperti makanan kecil atau kain (bukan pakaian). Jika perlu ditekan kebawah (dengan kaki) dengan hati-hati, dan sekali-sekali diangkat agar semua berat barang turun kebawah. Saat berkendaraan posisi carrier terkadang di tidak menentu kadang tidur, berdiri, miring atau ditumpuk dengan barang lain, dengan posisi barang dalam keadaan rapat maka tidak perlu khawatir jika ada yang barang yang rusak atau bocor.
  8. Jika masih ada sisa ruang diatas, isi dengan barang kelompok. Namun jika masih ada barang yang belum masuk, gunakan tas tambahan seperti daypack dan isi dengan barang yang ringan. Tukarkan barang dalam carrier yang ringan ke daypack sehingga semua yang berat dan besar berada dalam carrier sedang yang ringan dan sering digunakan masukkan dalam daypack.
  9. Carrier yang telah di isi dengan baik dapat dilihat dari bentuk dan posisinya, jika digerakkan cendrung seimbang tidak ada yang bergerak didalamnya dan jika didirikan tidak rebah karena gaya berat menuju kebawah.

Barang yang sering digunakan seperti peta, kompas, protaktor, botol kecil untuk minum di masukkan dalam kantong celana. Dan saat pendakian sebaiknya tangan bebas dari peralatan apapun kecuali jika menggunakan alat bantu seperti tongkat.

TIPS PENDAKIAN

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan kita persiapkan sebelum kita melakukan pendakian, antara lain :

PILIH BARANG YANG DAPAT BERFUNGSI GANDA
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda , tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa.
contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di keril.

MATRAS
Sebisa mungkin matras disimpan didalam keril jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

KANTUNG PLASTIK
Selalu siapkan kantung plastik didalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.

Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam keril anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.

MENYIMPAN PAKAIAN
Jika anda meragukan keril yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih

MENYIMPAN MAKANAN
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.

MENYIMPAN KOREK API BATANGAN
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

PACKING BARANG / MENYUSUN BARANG DI KERIL
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat keril digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.

Semoga ini dapat membantu anda untuk melakukan pendakian.

TIPS MENGANGKAT RANSEL

Jika anda ingin lebih nyaman dalam mengangkat ransel anda ke punggung, karena kadang kala tehnik yang salah dapat menyebabkan tangan atau pinggang terasa sakit. Ada baiknya coba tips ini. Saya rasa inilah tehnik terbaik, caranya :
– dirikan ransel, pegang salah satu strap bahu, renggang slah satu kaki
– angkat ransel, letakkan di dengkul dan tahan handle (ada di bagian tengah atas,terletak diantara kedua strap bahu)
– masukkan satu lengan, putar ransel ke punggung
– berdiri tegak, masukkan lengan lainnya
– sesuaikan semua strap dan anda siap pergi

Banyak orang yang mengangkat ranselnya dengan cara membungkuk dan membelakangi ransel, memang cara membungkuk dan membelakangi ransel  praktis namun ini dapat membuat bahu kita terkilir.
Semoga dengan tehnik ini, kini anda tahu mengangkat ransel dengan membungkuk dan membelakangi ransel, lalu mengangkat ransel ke atas, lalu meletakkannya ke punggung adalah tehnik yang salah.

TIPS MENDIRIKAN TENDA

Ada beberapa jenis tenda misalnya tenda camping, tenda cafe, Tenda Pleton, dsb.Berikut beberapa tips memilih tenda, khususnya untuk kegiatan outdoor:

1. Tentukan tenda jenis apa yang kamu perlukan dan perkirakan berapa kapasitas yang dibutuhkan.

2. Cari bahan tenda terpal dengan bahan nylon pada bagian luarnya dan berbahan katun pada bagian dalamnya.

3. Usahakan lapisan luar dan dalam tenda mempunyai jarak terpisah yang jauh.

4. Carilah tenda yang mempunyai serambi pada bagian muka.

5. Carilah tenda yang memiliki dua pintu pada bagian sisinya.

6. Gunakan pasak tenda yang ringan dan kuat. Jangan lupa juga pilih tempat sewa tenda atau jual tenda yang menyediakan sesuai kebutuhan Anda.

TIPS MENCARI TEMPAT UNTUK MENDIRIKAN TENDA

1. Tentukah arah mata angin, dan jangan taruh pintu Tenda Pleton berlawanan arah datang angin.

2. Buat sistem saluran air yang baik di sekeliling tenda.

3. Hindarkan berkemah atau menggunakan terpal di pinggir sungai, karena selain berisik dan banyak binatang juga bisa berbahaya bila tiba-tiba air sungai meluap.

4. Usahakan tenda tetap dalam kondisi bersih, karena kita pasti ingin tempat istirahat yang nyaman.

5. Taruh kantung tempat tenda terpal, pasak sisa dan tempatnya di bagian dalam tenda, jadi bila pagi kita mencarinya akan mudah diketemukan.

 

Semoga berguna untuk kalian…

jangan lupa tinggalkan komen.hehe

Kode Etik Pecinta Alam Indonesia

Kode etik pecinta alam Indonesia dicetuskan dalam kegiatan Gladian Nasional Pecinta AlamIV yang dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974. Gladian yang diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.

 

Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan oleh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.

Bunyi dari kode etik pecinta alam Indonesia adalah sebagai berikut:

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa

Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran
menyatakan :

  1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam
    sesuai dengan kebutuhannya
  3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
  4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat
    sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
  5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam
    sesuai dengan azas pecinta alam
  6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan
    pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
  7. Selesai

MEMBUAT KOMPOR ALKOHOL GENERIK (Generic Alcohol Stove)

Alat dan bahan
Gambar 1: Alat dan bahan

Bahan & Alat :

  • 2 buah kaleng minuman ringan bekas yang masih utuh, ukuran + 330 ml, bersihkan dengan air, lap hingga kering
  • Paku pin
  • Marking pen / Spidol OHP (anti air)
  • Cutter
  • Penggaris
  • Gunting

Bahan bakar:

  • Alkohol 70% atau Alkohol 95% atau Methylated blue (spirtus)

Note: Walaupun diameter dinding kaleng minuman ringan umumnya sama, tapi diameter tonjolan lingkaran alasnya seringkali berbeda. Diketahui ada 2 jenis diameter, keduanya dapat dipergunakan, tapi pilih jenis diameter yang sama untuk kedua bahan kaleng.
Note: Pembuatan yang digambarkan disini menggunakan kaleng dengan diameter tonjolan 48mm, yang lebih banyak ditemukan sampahnya. (Pocari Sweat, Coca-Cola, Fanta, Greensand, dll.)

    1. Buang pin pembuka yang ada di bagian atas kaleng agar kaleng dapat berdiri tegak saat dibalikkan.Balikkan kaleng.
    2. Pada bagian bawah kaleng beri tanda dengan marking pen sebanyak 24 titik yang melingkar di luar tonjolan lingkaran alas, dengan jarak yang sama antara titik

 

Menandai kaleng burner
Gambar 2: Menandai kaleng burner

    1. Lubangi alas kaleng pada titik yang telah dibuat dengan menggunakan paku pin. Prosesnya dapat ditekan dengan tangan atau dipukul ringan dengan palu. (kami memukul paku pin dengan menggunakan gagang cutter)

 

Melubangi burner
Gambar 3: Melubangi burner

    1. Dengan menggunakan cutter, buang bagian “mangkok” alas kaleng. Caranya dengan menggerat mengikuti jalur dinding dalam tonjolan perlahan-lahan. Jangan sampai dinding dalam tonjolan ikut terpotong.

 

        Note : Bagian pengerjaan ini cukup lama karena mangkok alas agak tebal dibandingkan bagian dinding. Tapi dengan kesabaran, setelah belasan kali mengitari geratan, mangkok akan terbuka dengan mudah hanya dengan tekanan jari, dan hasilnya jauh lebih rapi daripada dipaksa dengan cutter. Hasil yang tidak rapi dapat menyebabkan kebocoran pada saat kompor dinyalakan.

 

Memotong kaleng burner
Gambar 4: Memotong kaleng burner

 

Membuka mangkok burner
Gambar 5: Membuka mangkok burner

    1. Pada tempat yang datar, berdirikan lagi kaleng dengan bagian bawah ada dibawah. Ukur sepanjang + 27 mm dari bawah kaleng. Beri tanda dengan menggunakan marker pen.

 

Mengukur dimensi kaleng sekitar 25 - 30 mm
Gambar 6: Mengukur dimensi kaleng sekitar 25 – 30 mm

    1. Ganjal marker pen dengan menggunakan gunting (atau apa saja), hingga ujungnya berada setinggi tanda hasil pengukuran. Tahan dengan tangan sedemikian agar tak bergerak. Putarkan kaleng perlahan hingga seluruh dinding kaleng tertandai secara sama rata pada ketinggian yang diukur.

 

Menandai kaleng dengan marking pen
Gambar 7: Menandai kaleng dengan marking pen

    1. Gerat (iris) hasil garisan tanda tadi dengan cutter secara perlahan hingga seluruh dinding kaleng terkitari. Ulangi lagi – dengan sabar – hingga beberapa kali tapi jangan ditekan keras. Setelah ada sedikit bagian yang terbuka, hentikan. Lanjutkan cukup dengan tekanan jari. Bagian ini dinamai ‘Burner’.

Note : Cara ini menghasilkan hasil potong yang rapi. Bukan berarti tidak bisa dengan cara cepat (langsung ditembus cutter), tapi pemotongan langsung akan membuat hasil potong keriput atau penyok, bahkan bisa mengakibatkan gagal potong.

Mengiris kaleng dengan cutter
Gambar 8a: Mengiris kaleng dengan cutter

 

Mengiris kaleng dengan cutter
Gambar 8b: Mengiris kaleng dengan cutter

 

Menekan kaleng untuk membuka irisan
Gambar 8c: Menekan kaleng untuk membuka irisan

    1. Ambil kaleng kedua. Seperti pada langkah no.5 & no.6, tandai kaleng dengan marking pen. Kali ini 3 cm (30mm) dari bagian bawah kaleng.
    2. Gerat (iris) hasil garisan seperti pada langkah no.7. Setelah 2 atau 3 putaran, dapat dipotong langsung dengan cutter, asal hati-hati jangan memotong keluar dari yang sudah ditandai. Tekuk tekuk sekeliling dinding hasil potongan ini secara merata dengan menggunakan ibu jari ke arah dalam. Tekukan ini dimaksudkan agar pada saat di dimasukkan ke bagian atas, lebih mudah. Jangan terlalu dalam karena akan menutupi lubang keluar gas. Bagian ini dinamai ‘Fuel Cup

 

        Note : Langkah ini tidak perlu bila menggunakan sistem Slit* Note : Maaf fotonya gak fokus.

 

Fuel cup
Gambar 9: Fuel cup

    1. Dari sisa kaleng pertama (karena sisa potongannya lebih rapi), buat tanda seperti pada langkah no.5 dan no.6. Kali ini setinggi 3,5cm (35mm). Gunting kaleng secara vertikal, lalu membelok mengikuti tanda yang telah dibuat. Setelah selesai, ukur dan potong seperti tampak pada gambar. Perhatikan 3 lubang yang harus dibuat. Bagian ini dinamai ‘Inner Wall’. Lingkarkan dan sambungkan Inner Wall pada bagian Slit* (ingat, ini untuk diameter tonjolan 48mm)

 

Dimensi inner wall
Gambar 10a: Dimensi inner wall

 

Memotong sisa kaleng untuk dijadikan inner wall
Gambar 10b: Memotong sisa kaleng untuk dijadikan inner wall

 

Mengukur & membuat inner wall
Gambar 10c: Mengukur & membuat inner wall

 

Inner wall
Gambar 10d: Inner wall

    1. Susun Burner, Inner Wall, dan Fuel Cup. Masukkan Inner Wall pada cerukan tonjolan dalam Burner. Lalu pasangkan Fuel Cup dalam Burner. Rapatkan hingga Inner Wall masuk pada cerukan tonjolan Fuel Cup. Kompor selesai.

 

Bagian kompor telah siap disusun
Gambar 11a: Bagian kompor telah siap disusun

 

Susunan kompor
Gambar 11b: Susunan kompor

 

Kompor alkohol generik telah selesai dibuat
Gambar 11c: Kompor alkohol generik telah selesai dibuat

    1. Masukkan Alkohol (semurni mungkin) atau spirtus ke lubang besar tengah kompor. Nyalakan dengan menggunakan korek. Di tempat yang terang, api pembakaran alkohol atau spirtus tidak terlihat, tapi sebenarnya menyala. Selalu rasakan hangatnya dengan tangan terlebih dahulu untuk memeriksa api

 

        Note : Hati-hati terbakar! Gas Alkohol atau Spiritus mudah menguap, terbakar dan apinya menyambar. Gunakan korek api kayu agar lebih aman.

 

Menyalakan kompor alkohol buatan sendiri
Gambar 11c: Menyalakan kompor alkohol buatan sendiri

PENDAKIAN PAPA TEAM KE GUNUNG LUBUK RAYA

Lubuk raya adalah sebuah gunung yang ada di wilayah perbatasan tapanuli selatan dan kota padangsimpuan sumatra utara.Gunung ini memiliki ketinggian 1825 Mdpl.gunung ini terlihat paling tinngi kalau dilihat dari kota padangsidimpuan yang puncaknya selalau diselimuti kabut.Lubuk raya masuk kedalam hutan batang toru yang baru baru ini disahkan oleh menhut sebagai hutan linding.sekedar informasi gunung ini belum terjamah oeh manusia.bahkan pendaki pun belum pernah ada yang mendaki gunung ini.hal inilah yang membuat kami ingin mendaki gunung iniPendakian ke Gn.lubuk raya dimulai pada 29 desember 2007.

Berangkat dari P.sidimpuan pkl 3 sore menggunakan angkutan umum.Angkutan umum disana sangat mewah bayangkan dengan mobil minibus dapat memuat 20 orang penumpang dengan barang beru salak plusransel kami yang memuat perbekalan selama pendakian.Jalan yang dilalui naik menuju desa lembah lubuk raya.Desa ini terletak dikaki gunung lubuk raya.Sepanjang perjalanan setelah melewati jalan lintas yang besar mobil yang kami tumpangi masuk kesebuah jalan kecil yg disusul kemudian dengan tanjakan yang dikiri dan kanan merupakan kebun salak milik penduduk.Memang penduduk di kaki gunung ini rata2 berkebun salak.Tak terasa melihat pemandangan sambil ngobrol dengan fren2 mobil yang kami tumpangi berhenti.ternya kami telah sampai dikaki gunung lubuk raya sekitar jam 4 sore.Setelah semua barang kami turunkan saya dan andri fren saya langsung meminta izin kepada kepala desa untuk pendakian.sekaligus bertanya mengenai gunung tersebut.Dikantor kepala desa kami sempat berbincang dengan kepala desa.Dia juga menceritakan dulu waktu masih muda pernah pernah mendaki kelubuk raya tapi terhenti karena tidak bisa melewati jurang.Memang gunung ini tidak ada jalur untuk mendaki karena tidak ada kelompok pecinta alam dikota p.sidimpuan.Sehingga dapat dibayangkan jalan yang akan kami lewati.Setelah izin kami dapa kepala desa juga berpesan jangan mengganggu apalagi merusak kebun salak milik penduduk juga mengatakan jangan takabur.Maksudnya jangan merasa sok hebat.

Setelah berpamitan kami langsung menuju tempat fren2 pada kumpul.Sebelum berangkat kami memeriksa perbekalan dan ternyata ada yang kurang yaitu rokok.jadi fren saya nasir namanya membeli beberapa bungkus rokok lagi siap berangkat kami berdoa dulu agar selamat dari bahaya.Ransel sudah dipunggung pendakian dimulai melewati track yg mendaki melewati jalan setapak dikebun salak.Fren pada ngambilin salak untuk dimakan sambil jalan.Jalan mendaki terus sampi kami kami melihat ada pondok yg lumayan besar.Melihat hari yang sudah mulai gelap maka diputuskan untuk bermalam disitu.Bahan makanan dikuluarkan.masak memasak pun dimulai.Menu makan malam hari itu indomie campur teri sambal.Cukup nikmat dimakan mengingat udara dingin.Selesai makan kami membahas rute perjalana besok.setelah itu tidur semua untuk menghemat tenaga mengingat besok perjalanan masih panjang.besoknya setelah sarapan indomie dan segelas kopi perjalan dilanjutkan.Jalan menanjak dan licin masih setia menemani.Kira jam 11 siang kami telah sampai di batas antar kebun dan hutan lindung yg dipagari kawat berduri.

Pemandangan yang sangat kontas disatu sisi kebun salak dan disisi lain hutan yg lebat.Kami sempat bingung mencari mencari jalan.jadi diputuskan untuk membuat jalur sendiri.orang yang didepan menebas ranting agar kami bisa lewat.begitu seterusnya sampai kami tiba disebuah lembah.Dari lembah tersebut kemudian menaiki bukit yg lebat sekali oleh pohon2 besar dansemak belukar.cahaya matahari pun agak redup sehingga tanah lembab.Terus berjalan dengan sisa tenaga sampai dipuncak bukit tapi rupanya tetap tidak ada jalan.kami lanjutkan dengan menuruni bukit dr sisi lainya untuk mencari sumber air mengingat kami belum makan.Nasib baik karena dilembah yg kami turuna.tepatnya diantara dua bukit ada aliran mata air kecil.setelah didekati ternya air itu berbau belerang jadi tidak jadi diminum.Karena putus asa kami menyusuri lembah itu dan akhirnya mata.Disana ada sebuah gubuk kecil yang sudah mau rubuh kami pun sempat beristirahat disana.sebatang rokok dan biskuit menemani istirahat saya.Tak berlama lama lagi perjalan dilanjutkan sampai kami berempat melihat pemandangn yg tak biasa dilihat.Dari puncak bukit tampak longsoran tanah dan pohon besar berdiameter 3 m roboh melintang disana sini.Longsoran itu kami perkirakan masih baru terlihat tanah yang masih merah serta daun2 pohon tumbang yang masih segar.

Waktu telah menunjukan jam 6 sore.sedangkan kami masih berjalan di longsoran tersebut bermasud untuk bermalam di dekat sungai.Tapi karena jalan yg susah dilalui jadi lambat dan hari sudah mulai gelap.Waktu itu jalan sempat terputs karena ternya untuk mencapai sungai dihalangi jurang yang yang merupakan dinding batu vertikal setinggi 20 meter.Karena tujuan kami adalah bermalam didekat sungai maka kami harus menuruni jurang itu.Menggunakan tali pandu yg dikapis sampai entah berapa lapis dan disambung agar sampai ke bawah dan diikatkan di pohon yang ada dipinggir tebing itu.Pertama yg turun Andri yang disusul kemudian dengan ransel yang kami yg diikat kemudian diturunkan satu persatu.Disusul nasir.kemudian arjuna.Pada saat inilah yang paling gawat.karena pegangan tangannya yg kurang kuat dia terjatuh dari ketinggian 20 meter dengan dasarnya batuan sungai.Saya yang masih sendirian diatas melihat kebawah dengan cahaya headlamp dan meneriaki namanya takut terjdi yg tidak-tidak.Tapi Allah masih menjaga kami semua dari mara bahaya.Dari situ saya sadar bahwa manusia sangatlah lemah berada dialam.Dan sekarang giliran saya alhamdulillah berjalan lancar walaupun tangan agak sakit memegang tali pandu.

Malam harinya kami hanya makan kentang rebus dan indomie yang dimakan mentah.Malam itu kami tidur diatas batu besar yang datar ditengah sungai karena tak ada lagi tempat yg bisa kami gunakan untuk tidur.Sebelum tidur teman saya Nasir membaca Al qur’an yg dibawanya.Kami berdoa agar diberi keselamatan. tidur pun merasa was-was karena takut bila tiba ada air bandan atau longsoran menerjang kami dan terbawa hanyut keair terjun yg ada di bawah kami dan itu baru kami ketahui keesokan paginya.Sambil tidur2an saya sesekali menatap bintang.Itu saya lakukan karena saya berpedoman kalu bintang masih ada berarti hujan tidak akan turun dan kami bisa selamat.Tak berapa lama kami semua tertidur pulas sampai pagi.Bangun tidur dalam hati saya sempat besyukur kepada Tuhan yg telah mejaga kamiPendakian ke Gn.lubuk raya dimulai pada 29 desember 2007.Berangkat dari P.sidimpuan pkl 3 sore menggunakan angkutan umum.Angkutan umum disana sangat mewah bayangkan dengan mobil minibus dapat memuat 20 orang penumpang dengan barang beru salak plus yang telah menjaga kami dari marabahaya. Besok paginya bangun dan ternyata dibamah kami adalah air terjun yang cukup dalam dan itu baru kami ketahui setelah pagi hari karena tadi malam kami tidak melihatnya.

Setelah sarapan kami lanjutkan dengan berjalam menyusuri lembah dan sampaiilah dibukit yang banyak ditumbuhi rotan berduri yang memperlambat langkah karena durinya yang menyankut dibacu dan menggores tubuh.Selain itu lintah juga banyak sekali.Bayangkan jika kami isthrah tuk sekedar minum saja lintah sudah merayap mendekat kearah kami dari dedaunan semak.Sehingga kami harus menyinkirkannya satu persatu.Perjalanan dilanjutkan sampai kami menemukan sebuah gubuk yang kelihatan masih baru.Gubuk ini nampaknya dibuat oleh orang yang akan membuka lahan baru.hal ini terlihat dari banyak pohon besar yang ditebang.Tak berapa jauh dari situ kami bertemu dengan 3 orang yang sedang mencari kayu bakar.

Sempat bertanya kemereka ternyata kami sekarang ada didesa marancar yaitu desa disebelah barat Gn.lubuk raya.Berarti kami berjalan dari timur ke barat melalui hutan rimba.Perjalanan terus dilanjutkan dan sampailah disebuah perkebunan salak dan akhirnya kami melihat sungaig.Hak itu membuat kami ingin mandi karena sudah 5 hari tidak mandi.Oh..sungguh segar mandi di air yang jernih dan dingin.Selesai mandi dilanjutkan perjalanan sampai kami memasuki sebuah desa.Orang didesa memandang kami terus.mungkin heran melihat kami berjalan dengan ransel besar dan kotor.dan dengan raut muka yang lusuh.Dan sampailah kami dipinggir jalan lintas sidimpuan-sibolga.Kami menunggu angkutan umum yang akan membawa kami pulang sambil menghirup sebatang rokok yang saya beli diwarung.Dalam hati saya berkata sungguh petualangan yang tak akan terlupakan sampai kapanpun.Saya sendiri sempat berfikir tak menyangka kami dapat mendaki gunung yang belum pernah didaki leh pendaki dan pulang dengan selamat.
Terim kasih Tuhan telah membimbing kami,terima kasih teman atas kekompakanya,terima kasih alam atas suguhan pemandangan yang cantik.
terima kasih semua.
JAYALAH SELALU PAPA TEAM (PERSATUAN ANAK PENJELAJAH ALAM)